Cerita motivasi uang 10.000 rupiah sejuta makna

Cerita motivasi uang 10.000 rupiah sejuta makna

Cerita motivasi uang 10.000 rupiah sejuta makna - Pekenalkan, nama saya abid selaku author di blog ini. Saya memiliki cerita dan pengalaman unik yang mungkin menginspirasi anda dan saya pribadi.

Awal cerita pada hari sabtu saya ingin pulang ke rumah saya setelah saya menginap di kota bekasi. Jam 12.30 kiranya saya berangkat dengan mengantar rini ke tempat bekerjanya setelah itu saya berjalan pulang dengan sepedah motor saya. Kondisi lalu lintas pada saat itu padat dan macet,

mungkin akan lama dijalan sampai rumah karena kondisi lalu lintas sedang padat.

Tibanya saya di lampu merah per empatan pos polisi kalimalang dekat bcp saya menunggu lampu hijau kiranya 105 detik. saya melihat ada seorang anak kecil yang sedang menjajahkan barang jualanya kepada pengendara sepeda motor dan mobil. Dengan kondisi cuaca yang panas ini, saya melihat anak kecil tersebut berjualan tisue tanpa rasa mengeluh. Kira kira umurnya sekitar 8 tahun dan dia seorang perempuan. Dengan pakaian yang sopan berjilbab dan membawa tas ransel dia menjajakan tiga tisue ke pengendara yang sedang menunggu lampu hijau tidak ada sorangpun yang membeli dagangan miliknya.

Dengan melihat hal tersebut, saya panggilah anak tersebut ke hadapan saya. Lalu saya memberikan uang 10rb ke anak tersebut tanpa membeli daganganya. Lalu anak tersebut mengelak agar tisu tersebut dibawa saya dengan anggapanya saya membeli tisue tersebut.

Lalu saya kembalikan tisu tersebut kepadanya agar dapat dijual lagi untuk dirinya, ternyata dia tidak mau. Serpti yang saya lihat dari hal tersebut, mungkin anak tersebut tidak meminta-minta. Melainkan dia berjualan produk yang dia jajakan.

Saya tertegun melihat bijaknya anak tersebut. Di umur yang sangat belia dan cuaca panas, dia tidak menyerah untuk berjualan walaupun saya memberikan uang dan tidak membeli daganganya.

Saya berfikir, kenapa anak kecil tersebut berdagang? Kemana orang tuanya? Dengan usia yang masih sangat muda serta untuk umur yang terbilang sangat belia tersebut tidak layak lah mereka berjualan. Tetapi bermain dan belajar seperti anak anak pada umumnya dan tidak wajib untuk mencari uang. Di usia yang  yang sangat muda tetapi pantang menyerah dan sikap yang tidak mengeluh yang ada didirinya membuat saya mengeluarkan air mata dengan sendirinya.

Saya di usia yang seperti ini mungkin tidak memiliki sikap pantang menyerah seperti anak tersebut. Dengan ini saya belajar hal bagaimana kita harus bersyukur apa yang kita miliki, berlaku jujur, pantang menyerah.

Dengan pelajaran tersebut, saya mendapatkan inspirasi dan motivasi pelajaran berharga pentingnya menghargai orang lain. Ingat bersyukur. Itulah kunci kebahagiaan.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: